Suatu hari…
Ada seorang anak kecil berumur 8 tahun…
Anak ini melakukan banyak kesalahan …
Entah dia berbohong…
Entah dia tidak pernah lagi curhat ke papanya lagi…
Wah…banyak deh kesalahan yang dia buat
Sampai suatu hari…
Dia merasa bersalah…
Saking merasa salah kepada papanya
Anak itu tidak berani untuk berbicara kepada papanya
Yang bisa dia lakukan hanya tertunduk dan tidak berani melihat papanya…
Namun suatu malam…ketika anak itu sedang asik main playstation…
Papanya memanggil anak itu…
Dia berkata pada anak itu, “Nak, kemarilah papa ingin berbicara sama kamu.”
Namun anak itu tetap tidak menyahut dan acuh terhadap panggilan itu…
Tetapi papanya terus memanggil dia…Setiap malam…
Namun anak itu tetap saja acuh…
Sampai suatu hari…anak itu mendapat masalah…
Masalah yang mungkin baru bagi anak kecil…
Yaitu anak ini merasa tidak ada lagi teman yang peduli terhadap dia…
Dan seharian itu anak itu murung…
Dan kali ini papanya memanggil anak ini dengan nada yang agak keras…
,”Anakku, hari ini papa ingin berbicara empat mata dengan kamu dan ini penting…”
Anak itu yang merasa sudah tidak dapat lagi bertahan akan keadaannya itu dengan rasa terpaksa harus menghadap papanya…Diatas sofa yang empuk…
Tapi masih ada ketakutan didalam hatinya…,”jangan-jangan papa ingin marah nih…aduh…gimana ya? Kan aku dah ga pernah lagi cerita dengan papa dan tidak pernah lagi mau melihat papa”
Namun sewaktu anak ini berhadapan dengan papanya…Papanya malah memeluk anak itu dengan sangat-sangat erat sehingga anak itu merasa sangat tenang dan merasakan kedamaian…dan papanya pun berkata sambil menangis,”nak, kamu selama 2 tahun ini kok tidak pernah lagi bercerita dengan papa?Papa tahu kamu lagi dapat masalah.kamu kan anak papa…jadi apapun yang kamu rasakan, apapun yang kamu terima hari-hari ini papa tahu. Dan papa terus mencoba untuk bersabar sampai papa tahu kalau kamu butuh bantuan. Dan papa siap kok denger segala curhatan kamu seperti dulu lagi…kamu yang pensilnya jatuh dan patah itu bukan hal yang begitu penting tapi kamu ceritakan itu ke papa. Sampai kamu yang terjatuh dan terluka, kamu selalu ceritakan apapun yang kamu alami. Papa rindu kamu yang seperti itu.”
Anak itu yang juga tak dapat melakukan apapun hanya bisa menangis dan hanya bisa mengucapkan 2 kata dan terus mengucapkannya yaitu…,”maaf pa”. Dan anak inipun sambil terisak-isak berkata pada papanya,”pa, aku takut sama papa. Aku tacit papa ga mau maafin aku. Aku merasa banyak melakukan kesalahan.” Namun papanya berkata,”Papa ga pernah marah kok sama kamu, malah papa mau apapun kesalahan kamu, apapun yang kamu perbuat hari ini kamu ceritakan semuanya.” Lalu berceritalah anak itu dengan hati yang sudah lumayan enakkan. Dan anak itu saking serunya bercerita dengan papanya anak itu teryidur di sebelah papanya…wajah yang tenang dengan senyum yang terukir di wajah anak itu. Namun sekali lagi…papanya mengangkat dia dan dibawanya anak itu ke kamar tidur anak itu dan dibaringkannya diatas tempat tidur dan diselimutinya lah anak itu. Papanya sangat senang sekali bahwa anaknya dapat lagi bercerita…:D
Ada seorang anak kecil berumur 8 tahun…
Anak ini melakukan banyak kesalahan …
Entah dia berbohong…
Entah dia tidak pernah lagi curhat ke papanya lagi…
Wah…banyak deh kesalahan yang dia buat
Sampai suatu hari…
Dia merasa bersalah…
Saking merasa salah kepada papanya
Anak itu tidak berani untuk berbicara kepada papanya
Yang bisa dia lakukan hanya tertunduk dan tidak berani melihat papanya…
Namun suatu malam…ketika anak itu sedang asik main playstation…
Papanya memanggil anak itu…
Dia berkata pada anak itu, “Nak, kemarilah papa ingin berbicara sama kamu.”
Namun anak itu tetap tidak menyahut dan acuh terhadap panggilan itu…
Tetapi papanya terus memanggil dia…Setiap malam…
Namun anak itu tetap saja acuh…
Sampai suatu hari…anak itu mendapat masalah…
Masalah yang mungkin baru bagi anak kecil…
Yaitu anak ini merasa tidak ada lagi teman yang peduli terhadap dia…
Dan seharian itu anak itu murung…
Dan kali ini papanya memanggil anak ini dengan nada yang agak keras…
,”Anakku, hari ini papa ingin berbicara empat mata dengan kamu dan ini penting…”
Anak itu yang merasa sudah tidak dapat lagi bertahan akan keadaannya itu dengan rasa terpaksa harus menghadap papanya…Diatas sofa yang empuk…
Tapi masih ada ketakutan didalam hatinya…,”jangan-jangan papa ingin marah nih…aduh…gimana ya? Kan aku dah ga pernah lagi cerita dengan papa dan tidak pernah lagi mau melihat papa”
Namun sewaktu anak ini berhadapan dengan papanya…Papanya malah memeluk anak itu dengan sangat-sangat erat sehingga anak itu merasa sangat tenang dan merasakan kedamaian…dan papanya pun berkata sambil menangis,”nak, kamu selama 2 tahun ini kok tidak pernah lagi bercerita dengan papa?Papa tahu kamu lagi dapat masalah.kamu kan anak papa…jadi apapun yang kamu rasakan, apapun yang kamu terima hari-hari ini papa tahu. Dan papa terus mencoba untuk bersabar sampai papa tahu kalau kamu butuh bantuan. Dan papa siap kok denger segala curhatan kamu seperti dulu lagi…kamu yang pensilnya jatuh dan patah itu bukan hal yang begitu penting tapi kamu ceritakan itu ke papa. Sampai kamu yang terjatuh dan terluka, kamu selalu ceritakan apapun yang kamu alami. Papa rindu kamu yang seperti itu.”
Anak itu yang juga tak dapat melakukan apapun hanya bisa menangis dan hanya bisa mengucapkan 2 kata dan terus mengucapkannya yaitu…,”maaf pa”. Dan anak inipun sambil terisak-isak berkata pada papanya,”pa, aku takut sama papa. Aku tacit papa ga mau maafin aku. Aku merasa banyak melakukan kesalahan.” Namun papanya berkata,”Papa ga pernah marah kok sama kamu, malah papa mau apapun kesalahan kamu, apapun yang kamu perbuat hari ini kamu ceritakan semuanya.” Lalu berceritalah anak itu dengan hati yang sudah lumayan enakkan. Dan anak itu saking serunya bercerita dengan papanya anak itu teryidur di sebelah papanya…wajah yang tenang dengan senyum yang terukir di wajah anak itu. Namun sekali lagi…papanya mengangkat dia dan dibawanya anak itu ke kamar tidur anak itu dan dibaringkannya diatas tempat tidur dan diselimutinya lah anak itu. Papanya sangat senang sekali bahwa anaknya dapat lagi bercerita…:D
0 komentar:
Posting Komentar