Ujian dan Pencobaan

Senin, 23 Maret 2009
Sekarang ini banyak orang-orang yang salah kaprah tentang pengertian pencobaan dan ujian. Dimana banyak orang yang berkata Tuhan memberi kita cobaan dan ujian. Dan itu tidak benar :
Yakobus 1 : 2-3,12
Ujian dan pencobaan bukanlah 2 perkara yang berbeda. Cobaan adalah sesuatu yang terjadi di luar kita. Pada saat yang sama Tuhan menguji hati kita. Jadi ujian dan cobaan berlangsung pada saat yang bersamaan. Pada intinya Tuhan tidak akan pernah memberikan kita pencobaan. Pencobaan datang dari luar diri kita. Tapi Tuhan bekerja di dalam diri kita alias hati kita. Karena Tuhan sendiri tidak dapat dicobai, maka Dia tidak mencobai.
Kenapa kita mengalami pencobaan?
  1. Perlindungan Tuhan ada jenjangnya. Kesabaran Tuhan ada batasnya. (Roma 2:4-5, Roma 11:2). Tuhan mau kita bertumbuh. Tuhan mau kita punya iman yang berbuah. Namun jika kita tidak berubah sampai dengan waktu yang ditentukan Allah, maka saat itu kita tidak dikatakan berbuah. Seperti anak dan bapa saja... bapa sudah berkata bahwa api itu panas, tapi anak tetap mau pegang api. Mungkin sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali masih ditarik tangannya, namun karena anak terlalu bandel, maka untuk mendidik anak tersebut bapa membiarkan sampai si anak tahu sendiri bahwa api itu memang panas. Namun Bapa kita di Sorga tidak tinggal diam ketika kita teriak kepanasan. Jika kita bertobat dari kenakalan kita sebagai anak, maka Dia Tuhan Bapa yang baik selalu membuka tanganNya selebar mungkin. Karena Dia selalu menerima kita apa adanya dan Dia sangat sayang sama kita. (2 Korintus 4 : 15) Tuhan mau kita bersungguh-sungguh (Ibr 6:10-11).
  2. Semakin dewasa, manusia semakin banyak maunya. Dan Tuhan tidak suka akan hal itu karena keinginan kita menuju kepada kebinasaan (Roma 2:8, 2 Petrus 1 :4). Tuhan tidak egois (Yoh 3:16) maka kita juga tidak boleh egois. Kenapa egois? karena keinginan kita yang tidak berlandaskan kepada hasrat hati Tuhan pada dasarnya adalah keegoisan dan kedagingan. Untuk menekan kedagingan itu maka harus menghilangkan nafsu (percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan) (Kolose 3 : 5). Maka itu kuasailah diri kita (1 Korintus 9:26-27). Siapa bilang tinggal kan nafsu itu sulit? Mudah tahu? di Efesus 4 :5 ada kata "menanggalkan". Pertanyaannya satu kok... Kalau kita mau mandi kita pasti buka baju dong? buka = menanggalkan. semuanya semudah membuka baju lowh. masa gak bisa? Gak bisa atau gak mau? Yah jawab sendiri dech. (^_^)v
  3. Pada dasarnya cobaan itu datang dari si jahat. Karena di kitab Ayub 1:1-13 bukan Tuhan yang mencobai, tetapi si iblis. Dan Tuhan mau iblis jadi lawan sparring kita. (Yudas 1 : 3-4). Karena iblis mencari iman dan kita mempertahankan iman kita dari usaha si jahat. Sparring itu sama dengan lawan tanding. Seperti seorang petinju biasanya punya lawan tanding. Dan lawan tandingnya itu kemampuannya sama dengan atau sedikit melebihi petinju itu supaya petinju itu semakin maju keahliannya. Begitu pula kita. Tuhan mau kita lebih maju lagi imannya. Maka Tuhan memberikan kita lawan sparring. Jadi jangan takut sama iblis, karena ia tidak menakutkan. "Cuma sekedar lawan sparring".
Sekali lagi gw cuma mau mengingatkan bahwa sewaktu kita berbuat dosa atau jatuh dalam pencobaan dan gagal dalam ujian kita, memang Tuhan selalu membuka tanganNya untuk kita. Tetapi ketika kita salah mengartikan kasih karunia Tuhan dan melakukan dosa demi dosa dengan alasan bahwa nanti Tuhan akan mengampuni kita, tidak menutup kemungkinan hati kita menjadi keras dan akhirnya membuang Tuhan. Dan hukuman menolak Tuhan adalah maut.

Sewaktu kita mau berbalik dari jalan kita yang jahat kita dicangkokkan kembali ke pohon-Nya. (Roma 11:23). Omongan dan tindakan harus selaras dalam kepercayaan kepada Tuhan.

Keinginan dan nafsu berbeda (1 Yohanes 5 : 1-5). Maka itu Tuhan tidak memberikan apa yang hasrat hati kita kepada kita karena kita meminta seturut hawa nafsu kita. (Yakobus 4:3)

Jadi intinya adalah :
  1. Perlindungan Allah ada jenjangnya (Roma 2 : 4-5) Agar kita punya iman yang berbuah (Yakobus 2 : 18 dan Ibrani 6: 10-11);
  2. Tuhan mau kita tekan kedagingan kita (Kolose 3:5 dan Korintus 9 : 26-27);
  3. Tuhan jadikan iblis untuk lawan sparring kita (Yudas 1: 3-4).
Mari Tuhan ingatkan kami bahwa Engkau Tuhan tak akan pernah memberi pencobaan. Dan ujian yang kami terima tidak melebihi kekuatan yang kami punya. Ajar kami bersyukur bahwa Engkau melakukannya semua kar'na cinta dan agar kami beroleh hikmat dan menjadi sempurna seperti Engkau.
Karena Kau sedang mendidik kami semua Tuhan kami bersyukur. In Your mighty name we pray AMIN!

0 komentar:

Posting Komentar