Blog Archive

Paradigma Allah Vs Paradigma Manusia

Sabtu, 30 Maret 2013
Pdp. Ferry Susilo


Allah merindukan kembalinya suatu persekutuan yang seperti pada waktu pertama kali Dia menciptakan Adam sebagai manusia.
Dalam Roma 3:23, karena dosa kita kehilangan kemuliaan Allah. Adam saat itu memiliki kemuliaan Allah sehingga Adam bisa berjalan bersama-sama dengan Allah di Taman Eden. Tetapi Allah mengadakan perdamaian dengan Adam yaitu dengan menyembelih kulit binatang untuk dipakai oleh Adam dan Hawa (Ibr 9:22 tanpa darah tidak ada pengampunan). Yak 4:5, Roh yang ada di dalam diri kita diiringi dengan Cemburu (Greek: phtheiro), definisinya:
  • Menghancurkan, membuat kacau. Allah membuat dirinya sendiri kacau “menghancurkan diri sendiri” dengan sifat yang bukan ASLI-Nya Dia. Karena begitu besar HASRAT-Nya untuk kita kembali kepadaNya.
  • Sangat mudah untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi Allah daripada bersusah-susah untuk me-restore, menunggu manusia berbalik kembali, bahkan sampai menukarnya dengan AnakNya (2 Pet 3:9). Paradigma Allah versus paradigm manusia.
1.         Paradigma Allah:
Sebagai Allah dengan kemampuan yang Dia miliki, Dia lebih memilih untuk mencari dan menemukan kembali milikNya yang hilang daripada menggantikannya dengan yang baru (tidak berubah dalam kondisi apapun).
2.         Paradigma Manusia:
Sebagai manusia dengan kemampuan yang di miliki (keuangan, kekuasaan dan factor-faktor pendukung lainnya), kita lebih memilih untuk membeli/menggantikan sesuatu milik kita yang hilang dengan yang baru (manusia selalu berubah pikiran, mood, dll.)

0 komentar:

Posting Komentar