Allah
merindukan kembalinya suatu persekutuan yang seperti pada waktu pertama kali
Dia menciptakan Adam sebagai manusia.
Dalam Roma
3:23, karena dosa kita kehilangan kemuliaan Allah. Adam saat itu memiliki
kemuliaan Allah sehingga Adam bisa berjalan bersama-sama dengan Allah di Taman
Eden. Tetapi Allah mengadakan perdamaian dengan Adam yaitu dengan menyembelih
kulit binatang untuk dipakai oleh Adam dan Hawa (Ibr 9:22 tanpa darah tidak ada
pengampunan). Yak 4:5, Roh yang ada di dalam diri kita diiringi dengan Cemburu
(Greek: phtheiro), definisinya:
- Menghancurkan, membuat kacau. Allah membuat
dirinya sendiri kacau “menghancurkan diri sendiri” dengan sifat yang bukan
ASLI-Nya Dia. Karena begitu besar HASRAT-Nya untuk kita kembali kepadaNya.
- Sangat mudah untuk menciptakan sesuatu yang baru
bagi Allah daripada bersusah-susah untuk me-restore, menunggu manusia berbalik kembali, bahkan sampai
menukarnya dengan AnakNya (2 Pet 3:9). Paradigma Allah versus paradigm
manusia.
1.
Paradigma
Allah:
Sebagai Allah dengan kemampuan yang Dia miliki, Dia lebih
memilih untuk mencari dan menemukan kembali milikNya yang hilang daripada
menggantikannya dengan yang baru (tidak berubah dalam kondisi apapun).
2.
Paradigma
Manusia:
Sebagai manusia dengan kemampuan yang di miliki (keuangan,
kekuasaan dan factor-faktor pendukung lainnya), kita lebih memilih untuk
membeli/menggantikan sesuatu milik kita yang hilang dengan yang baru (manusia
selalu berubah pikiran, mood, dll.)
0 komentar:
Posting Komentar