Amazing Grace

Senin, 01 Juni 2009
Pada jaman pemberontakan di Rusia ada kelompok yang menamakan dirinya kelompok gerakan bawah tanah yang didalamnya adalah para pemberontak dari revolusi Rusia. Pemimpin mereka adalah pemimpin yang sangat bijaksana dan tegas. hidup mereka bergantung pada persediaan makanan yang datang hanya 6 bulan sekali.
Pada suatu hari ketika para petinggi dari kelompok tersebut berkumpul untuk membicarakan rencana dan strategi pemberontakan mereka, tiba-tiba datang seorang utusan dari bagian gudang penyimpanan bahan makanan dan berkata bahwa ada pencuri yang mengambil bahan makanan mereka. Para petinggi naik pitam mendengar berita tersebut. Lalu meminta pertanggung jawaban dari pemimpin. lalu pemimpin memberitahukan bahwa mereka harus menyiapkan perangkap untuk mengetahui siapa yang telah berani mencuri makanan mereka. Karena memang pada saat itu hukum bagi pencuri adalah cambukan sampai 20x dengan cambuk bermata tajam.
Lalu pada malam setelah perangkap di pasang, tiba-tiba terdengar para penjaga berteriak-teriak,"PENCURINYA KETEMU, PENCURINYA KETEMU!!!" lalu pemimpin tersebut keluar dan mendekati pencuri tersebut. Begitu kagetnya pemimpin tersebut ketika ia melihat yang tertangkap adalah anaknya yang masih kecil yang mengaku mencuri karena memang dia kelaparan. Demi menjaga wibawa, pemimpin tersebut berkata,"Hukum dia dengan 30x cambukan!" di dalam kamarnya pemimpin tersebut menangis karena hatinya sangat terluka serasa dicabik-cabik.
Keesokan harinya datanglah saat-saat yang menegangkan yaitu hari penghukuman bagi anaknya. seluruh anggota dan penduduk pemberontakan tersebut berkumpul disuatu aula yang menjadikan aula tersebut penuh dan sesak. Anak dari pemimpin tersebut ada ditengah-tengah aula terikat dan setengah terlanjang siap untuk dicambuk. Algojopun siap dengan cambuknya sambil menunggu aba-aba dari para hakim.
Ketika cambuk diangkat, pemimpin tersebut berteriak,"STOOOOOOOOOOPPPPP!!!!!!" seluruh hadirin yang berada di aula tersebut langsung mencibir dan mencemooh pemimpin dan ada yang berkata bahwa pemimpin tersebut membela anaknya dengan mencabut hukumannya dan mereka meminta pemimpin tersebut untuk mundur dari jabatan.
Namun pemimpin ini berkata,"DIAMLAH KALIAN SEMUA!!! Saya tahu bahwa anak saya bersalah, dan menurut hukum pantas untuk dicambuk 30x. Dan saya, sebagai pemimpin harus menegakkan hukum yang ada, namun saya juga adalah ayah yang harus bertanggung jawab atas perbuatan anak saya, saya...yang juga adalah ayah dari anak ini yang harus melindungi dia. Oleh karena itu saya memutuskan..." Para hadirin semakin tidak respect karena mereka mengira bahwa pemimpin tersebut pasti mencabut hukumannya. Namun tiba-tiba seluruh aula terdiam ketika pemimpin berkata,"Biarlah saya menjadi salah karena perbuatan anak saya yang telah mencuri persediaan makanan kita. Yaitu dengan menerima cambukan yang seharusnya diterima anak ini."
Maka dimulailah eksekusi cambukan tersebut dimana yang dicambuk adalah pemimpin tersebut. dari ujung terowongan hanya terdengar suara raungan kesakitan dan kepedihan akibat dari setiap kulit yang terkelupas karena cambukan yang diterima.
Mungkin cerita diatas adalah suatu cerita yang mengharukan atau
Mungkin cerita diatas adalah suatu cerita yang LEBHAI alias berlebihan
Namun ingatlah ada suatu pribadi yang pada awalnya adalah benar rela menjadi salah hanya untuk menggantikan kita yang bukan siapa-siapa ini. Semua hanya karena Dia sangat mencintai kita. Kita dianggap anak oleh Dia. Seringkali kita menyakiti hatiNya dengan kelakuan-kelakuan yang tidak berkenan di hatiNya.
Namun Dia yang penuh kasih, Ia disalib dan darahNya menjadi perjanjian yang baru antara Bapa dan anak. Ia membuka tanganNya lebar-lebar ketika anakNya yang terhilang kembali tanpa menghitung berapa kali kesalahan dan sakit hati yang diterimaNya.
Saya hanya punya satu pertanyaan, jika Dia membuka tanganNya dan hatiNya selebar-lebarnya, apa yang menjadi alasan kita untuk tidak datang kepadaNya?

Manusia mungkin akan mengatakan,"Kau adalah sahabatku" ketika hidup kita sedang lurus-lurus saja. Tetapi Dia berkata,"Kau adalah sahabatku" disaat kau sedang dalam kondisi yang sangat sangat sangat terpuruk. Dan ketika kau berkata,"Dad, it's me, a sinner, please..." sebelum kita selesai berkata-kata, Dia melihat hati kita dan tanpa berpikir panjang Dia buka tanganNya selebar-lebarnya untuk menyambutmu kembali dan berkata,"Welcome My beloved children. The apple of My eye."

With Love,
Your Dad
Almighty God