Tujuan pengajaran Kasih Karunia

Selasa, 08 Maret 2011
Minggu, 13 September 2009
Nats. 2 Petrus 3:17-18
 
Tujuan Pengajaran Kasih Karunia
 
Pendahuluan:
Membedakan kasih karunia dengan pembenaran diri. Ketika belajar tentang kasih karunia kita sedang menerima manna yang tersembunyi. 2 Petrus 3:17-18, ketika kita sungguh-sungguh mengerti hukum Taurat maka kita akan segera menggenapinya. Yang tidak berlaku adalah hukuman, tuntutan, dakwaan dari hukum Taurat. Matius 7:12, seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, mengajarkan kita tidak mendakwa orang lain. Kalau kita mendakwa orang lain itu berarti pembenaran diri. Yudas 1:4, menyalahgunakan kasih karunia Allah.
 
Pembenaran diri:
1. Iri hati, jalan yang ditempuh Kain (Yudas 1:11), Efesus 4:7; kita masing-masing sudah dianugrahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus
2. Egois, (Yudas 1:11, Bil 22:12), kesesatan Bileam karena ego
3. Sombong, kedurhakaan seperti Korah (Yudas 1:11). Korah adalah Bani Lewi, ia menuntut jabatan Imam
Julukan orang yang menyalahgunakan kasih karunia (Yudas 1:12-13):
• Noda dalam perjamuan kasih
• Awan yang tidak berair
• Pohon dalam musim gugur yang tidak menghasilkan buah
• Ombak laut yang ganas
• Bintang yang akan yang telah tersedia tempat di dunia kekelaman à kesepian, tidak ada sukacita
 
Isi Khotbah:
Tujuan Pengajaran Kasih Karunia
1. Mengalahkan dosa, Roma 6:14,
2. Tidak mudah menyerah, 2 Korintus 12:9
3. Melatih kita untuk melakukan kehendak Allah dengan rajin, Titus 2:11-14
4. Beroleh otoritas & tanggungjawab yang lebih besar, Roma 5:21
5. Bukti kasih Allah dan penghiburan abadi, 2 Tesalonika 2:16
 
Lukas 6:35-38, Allah tetap baik kepada orang yang tidak tahu berterima kasih, mereka yang berbuat jahat. Hendaklah kita murah hati seperti Bapa kita juga murah hati.

0 komentar:

Posting Komentar